seakan ingin mengejar bayangmu, menangkap ilusi di tengah fatamorgana yg tak kunjung usai, lelah merasuk seiring ku ikuti langkahmu, namun yang tertangkap hanya bayangan gelap yang tak terjangkau, perlahan bayangan yg selama ini ku ikuti membentuk menjadi dua ilusi yg nyata, nyata dihadapan seakan tak sanggup tuk melihatnya terlalu silau oleh tawa hangatmu untuknyaa, kenapa harus dia yg tak pernah mengikuti langkahmu, haruskah langkahku terhenti di sini, menunggu bayanganmu kembali, atau bahkan memang harus berhenti melepas bayangmu dari sudut mataku.
Sabtu, 09 Maret 2013
Bayangan terindah di sudut mata
seakan ingin mengejar bayangmu, menangkap ilusi di tengah fatamorgana yg tak kunjung usai, lelah merasuk seiring ku ikuti langkahmu, namun yang tertangkap hanya bayangan gelap yang tak terjangkau, perlahan bayangan yg selama ini ku ikuti membentuk menjadi dua ilusi yg nyata, nyata dihadapan seakan tak sanggup tuk melihatnya terlalu silau oleh tawa hangatmu untuknyaa, kenapa harus dia yg tak pernah mengikuti langkahmu, haruskah langkahku terhenti di sini, menunggu bayanganmu kembali, atau bahkan memang harus berhenti melepas bayangmu dari sudut mataku.
Langganan:
Postingan (Atom)